Jurnalisme
Kontemporer
Ilmu
Komunikasi - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - Universitas Tadulako
Review
Film “The Fifth Estate”
Oleh
:
Nur
Asrianti
B
501 14 031
·
Genre: Drama True Story
·
Director: Bill Condon
·
Production: Touchstone Pictures
·
Official from: DreamWorksStudios.com
·
Cast:
1. Benedict Cumberbatch - Julian Assange
2.
Daniel Brühl - Daniel Domscheit-Berg
3.
Laura Linney - Sarah Shaw
4.
Anthony Mackie - Sam Coulson
5.
Dan Stevens
6.
Alicia Vikander
The Fifth Estate bercerita
tentang Julian Assange, seorang pendiri WikiLeaks yang membuat heboh dengan membuka
data dan informasi penting yang sebenarnya merupakan informasi rahasia yang
dari Amerika Serikat. Bersama sahabatnya, WikiLeaks membongkar dan mengupload
di internet yang dapat di akses oleh siapa pun. Oleh karena itu situs dari
Julian Assange, banyak bank mengalami kebangkrutan.
Informasi
kontroversial ini membuat situs mereka menjadi cepat populer dan membuat banyak
pihak merasa kesal dengan keberadaannya karena rahasia mereka harus bocor secar
bebas ke publik. Di waktu bersamaan mulai terjadi konflik antar pengelola
WikiLeaks. Berbagai tekanan pun di hadapi oleh Julian karena berbagai informasi
rahasia yang ia ungkap berpengaruh terhadap kondisi sejumlah Negara, rekan dan
juga pendiri WikiLeask, Daniel Domcheit-Berg akhirnya memprotes sejumlah
keputusan yang dibuat oleh Julian.
Sebelum
terlalu jauh hendaknya saya sebagai pencerita akan menjelaskan terlebih dahulu
apa sebenarnya WikiLeaks yang dimaksudkan di dalam Film. Pada usia duapuluh
tahun Julian sudah menciptakan alat yang bernama “Rubberhose” itu bisa
menyembunyikan informasi yang sensitif di bawah layer dan layer dari data yang
palsu, WikiLeaks didasarkan pada ide yang sama, menerima semua pesan. WikiLeaks
secara konstan mengupload data palsu dari sumber yang palsu supaya tidak mungkin
dapat memonitor sumber WikiLeaks yang asli, dan kehadiran mereka sangat disangkal
sistemnya membuatnya tidak bisa dilacak. Itulah penjelasan mengenai WikiLeaks.
Pada
Film awalnya Daniel menunjukkan perasaan sangat senang kepada Julian karena
telah membuat bank rugi milyaran dollar, namun tidak lama dari perasaan senang
yang ia perlihatkan, ia di kejutkan dengan fakta bahwasanya dibalik sekian
banyak nama atau alamat email ternyata hanya di pegang dan di program oleh satu
orang saja yaitu Julian kejadian tersebut terjadi pada saat Daniel ingin
merayakan kemenangan mereka dengan semua anggota WikiLeaks dengan niat Video
call, namun ia berkata “aku tidak mengerti, dibilang aku menelpon. Apa kau Jay
Lim dan Bellman ? Berapa sukarelawan yang kita punya ? kita hanya punya satu
server” Daniel merasa terjebak kedalam permainan gila Julian. Dengan menggunakan
media dia dapat memberitahukan berita kepada seluruh dunia dengan kecepatan
yang sangat tinggi.
Namun
setelah sekian lama Daniel menjalankan kerjaan gilanya bersama Julian, akhirnya
Daniel sadar bahwa yang ia lakukan adalah salah. Dengan bantuan temannya Daniel
di buat sadar dan ia erencana menghapus semua data yang tersembunyi selama 7
bulan mereka simpan. Ia berniat menghentikan kegilaan Julian yang menanyangkan
berita – berita yang ia buat hanya untuk kepentingan dirinya sendiri tanpa
mementingkan kepentingan orang lain atau dampak yang akan terjadi.
Setelah
Daniel berhasil menghapus semua datnya disaat Julian sedang Konverensi Pers,
tiba saatnya Julian yang merasa semacam frustasi karena ia baru saja merasa di
khianati temannya sendiri yang ia anggap mempunya jalan dan pemikiran yang sama
dengannya. Ia berkata “sudah tidak bisa (sambil menggigit jari), seluruhnya,
tidak ada yang bisa mengajuhkannya”. Walaupun Daniel merasa sedikit bersalah
kepada Julian, namun ia merasa legah karena ia mengetahui karakter Julian yang
sebenarnya, ia mengatakan “Kau tahu, ketika dia (Julian) sudah mengecat
rambutnya, aku pernah melihatnya, kami berada di konverensi dan dia masuk ke
kamar hotel, perkumpulan yan ia ikuti, The Family mereka sudah menyuruh anak –
anak mereka untuk dicat rambutnya jadi putih, menurutku semua orang memiliki
rahasia, luka, kejadian dalam hidup mereka yang telah membentuknya, ada yang
bisa kita lupakan, ada yang tidak, ada saatnya semua menjadi mungkin, kami
telah merubah dunia, dia merubah dunia, lalu kemudian ia membuatnya menjadi
semuanya tetang dia, hanya seseorang yang sangat terobsesi dengan rahasianya
snediri, yang dapat menemukan cara untuk mengungkapkan rahasia orang lain”.
Dalam
Film ini sebenarnya banyak makna yang bia kita serap, banyak hal yang bia
pelajari dan kita tanamkan dikehidupan sehari – hari, khususnya untuk seorang
Jurnalis, bahwasanya kita mempunyai aturan dan kode etik dalam memberitakan
seseorang ataupun kejadian tertentu. Pada akhir cerita Julian berkata “Tidak ada
bukti jika ada yang disakiti dari semua dokumen – dokumen yang diterbitkan,
tidak ada satupun bukti kami memakai kelompok besar, terkuat, dengan lobi –
lobi yang kuat dan luas untuk melindungi mereka., jadi tentu saja kita akan
diserang dalam setiap perbuatan”. Yang artinya pembelaan dari Julian bahwa ia
merasa semua dokumen yang ia terbitkan adalah sebuah kebaikan dan informasi
yang perlu ia bagikan dan informan adalah seseorang yang harus kita lindungi
bak seorang raja dan ada beberapa orang yang seharusnya tida ia pekerjakan
didalam WikiLeaks jika semuanya ingin baik – baik saja.