Senin, 10 Oktober 2016

Review Film “The Fifth Estate”

Jurnalisme Kontemporer
Ilmu Komunikasi - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - Universitas Tadulako
Review Film “The Fifth Estate”
Oleh :
Nur Asrianti
B 501 14 031

·         Genre: Drama True Story
·         Director: Bill Condon
·         Production: Touchstone Pictures
·         Official from: DreamWorksStudios.com
·         Cast:
1.    Benedict Cumberbatch - Julian Assange
2.    Daniel Brühl - Daniel Domscheit-Berg
3.    Laura Linney - Sarah Shaw
4.    Anthony Mackie - Sam Coulson
5.    Dan Stevens
6.    Alicia Vikander
The Fifth Estate bercerita tentang Julian Assange, seorang pendiri WikiLeaks yang membuat heboh dengan membuka data dan informasi penting yang sebenarnya merupakan informasi rahasia yang dari Amerika Serikat. Bersama sahabatnya, WikiLeaks membongkar dan mengupload di internet yang dapat di akses oleh siapa pun. Oleh karena itu situs dari Julian Assange, banyak bank mengalami kebangkrutan.
Informasi kontroversial ini membuat situs mereka menjadi cepat populer dan membuat banyak pihak merasa kesal dengan keberadaannya karena rahasia mereka harus bocor secar bebas ke publik. Di waktu bersamaan mulai terjadi konflik antar pengelola WikiLeaks. Berbagai tekanan pun di hadapi oleh Julian karena berbagai informasi rahasia yang ia ungkap berpengaruh terhadap kondisi sejumlah Negara, rekan dan juga pendiri WikiLeask, Daniel Domcheit-Berg akhirnya memprotes sejumlah keputusan yang dibuat oleh Julian.
Sebelum terlalu jauh hendaknya saya sebagai pencerita akan menjelaskan terlebih dahulu apa sebenarnya WikiLeaks yang dimaksudkan di dalam Film. Pada usia duapuluh tahun Julian sudah menciptakan alat yang bernama “Rubberhose” itu bisa menyembunyikan informasi yang sensitif di bawah layer dan layer dari data yang palsu, WikiLeaks didasarkan pada ide yang sama, menerima semua pesan. WikiLeaks secara konstan mengupload data palsu dari sumber yang palsu supaya tidak mungkin dapat memonitor sumber WikiLeaks yang asli, dan kehadiran mereka sangat disangkal sistemnya membuatnya tidak bisa dilacak. Itulah penjelasan mengenai WikiLeaks.
Pada Film awalnya Daniel menunjukkan perasaan sangat senang kepada Julian karena telah membuat bank rugi milyaran dollar, namun tidak lama dari perasaan senang yang ia perlihatkan, ia di kejutkan dengan fakta bahwasanya dibalik sekian banyak nama atau alamat email ternyata hanya di pegang dan di program oleh satu orang saja yaitu Julian kejadian tersebut terjadi pada saat Daniel ingin merayakan kemenangan mereka dengan semua anggota WikiLeaks dengan niat Video call, namun ia berkata “aku tidak mengerti, dibilang aku menelpon. Apa kau Jay Lim dan Bellman ? Berapa sukarelawan yang kita punya ? kita hanya punya satu server” Daniel merasa terjebak kedalam permainan gila Julian. Dengan menggunakan media dia dapat memberitahukan berita kepada seluruh dunia dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Namun setelah sekian lama Daniel menjalankan kerjaan gilanya bersama Julian, akhirnya Daniel sadar bahwa yang ia lakukan adalah salah. Dengan bantuan temannya Daniel di buat sadar dan ia erencana menghapus semua data yang tersembunyi selama 7 bulan mereka simpan. Ia berniat menghentikan kegilaan Julian yang menanyangkan berita – berita yang ia buat hanya untuk kepentingan dirinya sendiri tanpa mementingkan kepentingan orang lain atau dampak yang akan terjadi.
Setelah Daniel berhasil menghapus semua datnya disaat Julian sedang Konverensi Pers, tiba saatnya Julian yang merasa semacam frustasi karena ia baru saja merasa di khianati temannya sendiri yang ia anggap mempunya jalan dan pemikiran yang sama dengannya. Ia berkata “sudah tidak bisa (sambil menggigit jari), seluruhnya, tidak ada yang bisa mengajuhkannya”. Walaupun Daniel merasa sedikit bersalah kepada Julian, namun ia merasa legah karena ia mengetahui karakter Julian yang sebenarnya, ia mengatakan “Kau tahu, ketika dia (Julian) sudah mengecat rambutnya, aku pernah melihatnya, kami berada di konverensi dan dia masuk ke kamar hotel, perkumpulan yan ia ikuti, The Family mereka sudah menyuruh anak – anak mereka untuk dicat rambutnya jadi putih, menurutku semua orang memiliki rahasia, luka, kejadian dalam hidup mereka yang telah membentuknya, ada yang bisa kita lupakan, ada yang tidak, ada saatnya semua menjadi mungkin, kami telah merubah dunia, dia merubah dunia, lalu kemudian ia membuatnya menjadi semuanya tetang dia, hanya seseorang yang sangat terobsesi dengan rahasianya snediri, yang dapat menemukan cara untuk mengungkapkan rahasia orang lain”.
Dalam Film ini sebenarnya banyak makna yang bia kita serap, banyak hal yang bia pelajari dan kita tanamkan dikehidupan sehari – hari, khususnya untuk seorang Jurnalis, bahwasanya kita mempunyai aturan dan kode etik dalam memberitakan seseorang ataupun kejadian tertentu. Pada akhir cerita Julian berkata “Tidak ada bukti jika ada yang disakiti dari semua dokumen – dokumen yang diterbitkan, tidak ada satupun bukti kami memakai kelompok besar, terkuat, dengan lobi – lobi yang kuat dan luas untuk melindungi mereka., jadi tentu saja kita akan diserang dalam setiap perbuatan”. Yang artinya pembelaan dari Julian bahwa ia merasa semua dokumen yang ia terbitkan adalah sebuah kebaikan dan informasi yang perlu ia bagikan dan informan adalah seseorang yang harus kita lindungi bak seorang raja dan ada beberapa orang yang seharusnya tida ia pekerjakan didalam WikiLeaks jika semuanya ingin baik – baik saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar