Jumat, 11 November 2016

PERNIKAHAN ALA ADAT BUGIS MANDAR
Awalnya pengantin laki-laki mempersiapkan diri dari rumahnya dengan menggunakan sarung, jas, kemeja putih, dan songko.
Kemudian mempelai laki-laki diantar ke rumah mempelai perempuan namun sebelumnya mempelai laki-laki di baca-baca dahulu sebelum berangkat kerumah mempelai wanita. Setelah itu berangkatlah laki-laki dengan membawa erang-erang (hantaran).
Mempelai laki-laki menuju kerumah mempelai perempuan di iringi dengan tepukan rebana dan tiupan suling.
Sesampainya di rumah mempelai perempuan laki-laki di dudukkan di tengah-tengah antara keluarganya dan dan keluarga perempuan.
Setelah itu pembacaan doa untuk memulai acara pernikahan.
Setelah itu dilakukanlah penyerahan wali untuk menikahkan.
Setelah itu menandatangani surat persetujuan atau bukti sah pernikahan yang dilakukan oleh wali dan saksi.
Setelah itu dilakukanlah ijab kabul oleh orang yang menjadi wali dari mempelai perempuan.
Setelah itu mempelai laki-laki diantar untuk masuk kedalam kamar mempelai perempuan untuk membatalkan wudhu, sekaligus pemasangan cincin.
Setelah semua dilaukan mempelai laki-laki mengganti pakaiannya dengan pakaian adat bugis mandar, setelah itu tamu di persilahkan makan dan menikmati hidangan yang telah disediakan. Setelah itu mempelai laki-laki dan perempuan berdiri di hadapan tamu untuk salaman pada saat tamu berpamitan pulang.
Setelah itu sesi foto bersama keluarga sebagai acara penutup dari pernikahan.
Setelah itu acara tak habis sampai disitu saja, pada pukul 14.00 wita acara dilanjutkan dengan “Mapparola” yang artinya sungkeman, dimana mempelai laki-laki membawa mempelai perempuan kerumahnya dengan niat untuk memperkenalkan sang perempuan kepada kedua orang tuanya.
Keunikan dari adat ini adalah setelah menikah mereka berdua belum boleh tinggal serumah karna dalam adat mandar nanti setelah resepsi pernikahan laki-laki dan perempuan baru boleh tinggal serumah.















Selasa, 25 Oktober 2016

Citizen Jurnalism
Nur Asrianti
B 501 14 031

Citizen Jurnalism adalah kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita. Namun mereka bukan masuk dalam kategori wartawan profesional. Mereka hanya melalukukan pelaporan berita seperti biasa buka melewati kaidah atau peraturan – peraturan yang harusnya dimiliki wartawan profesional.
Citizen Jurnalism juga adalah seseorang yang menyiarkan dengan kemampuan yang sangat cepat karena dengan mengandalkan kehebatan akses yang dimiliki jaman sekarang semua bisa dilakukan secara instan. Namun keakuratan yang disediakan juga tidak bisa kita percayai secara 100%. Yang disebabkan oleh, ada perbedaan antara penyajian berita seorang Citizen Jurnalism dengan seorang wartawan profesonal. Seorang citizen jurnalism terkadang hanya mengupload apa yang dia dapatkan pada hari itu tanpa melakukan cek dan richek terlebuh dahulu.
Secara keseluruhan, tidak semua seorang Citizen Jurnalism mengetahui apa-apa saja yang tidak boleh dilanggar dalam melakukan publikasi terhadap sebuah informasi. Yang mereka lakukan hanyala mengupdate, menyebar luaskan, dan berbagi. Oleh sebab itu terkadang ada pihak-phak yang dirugikan dari sebuah informasi yang belum diketahui secara rinci tentang kebenaran dan keakuratannya.
Citizen Jurnaism juga terkadang dalam menyiarkan sebuah berita atau mempublikasikan sebuah berita melakukan pemihakan. Artinya seorang citizen jurnalism bisa saja men judge seseorang yang ia tidak sukai, lalu menyebarkan berita yang tidak benar. Ia hanya mementingkan egonya tersendiri tanpa memikirkan orang lain yang mendapat dampak dari berita tersebut.
Akibat ulah yang dilakukan Citizen Jurnalism secara tidak langsung sebagai wartawan profesional pasti mereka juga mendapatkan dampak buruk. Karena ketika warga atau massa mengamuk dalam pemberitaan palsu maka yang banyak mendapat cacian dan tuntutan adalah wartawan. Karena kegiatan yangberhubungan dengan penyebaran informasi maupun berita  tersebut adalah pekerjaan yang digeluti oleh seorang wartwan profesional. Namun ketika pekerjaan mereka dinilai tidak becus atau merugikan maka banyak pihak yang merasa dirugikan. Mulai dari bacaan yang tidak berutu dan tidak dapat di percaya.
Tetapi  ada hal yang baik yang dapat kita ambil dari seorang Citizen Jurnalism yaitu kita dapat mengetahui berita atau informasi secara cepat melalui akses internet. Namun sebagai masyarakat awam yang perlu kita tekankan adalah bagaimana caranya kita memilah-milah sebuah informasi. Bagaimana caranya kita membedakan mana informasi yang baik dan benar. Kita perlu memantau sebuah informasi atau berita dari banyak sudut pandang karena dalam pemberitaan kita mengenal yang namanya Cek dan Richek. Karena jika media saja sudah tidak dapat di percaya oleh masyarakat, maka kepada siapa masyarakat akan bergantung untuk mendapatkan informasi.
FOTOGRAFI JURNALISTIK
Penjualan Air Mata Duyung
Nur Asrianti

B 501 14 031


Palu 16, September 2016 pukul 21.12 wita banyak warga yang berkumpul di sekitaran daerah reklamasi pantai. Keramaian disebabkan oleh adanya pertunjukan dari sekumpulan penjual air mata duyung. Dengan menampilkan berbagai atraksi seperti menghilangkan seseorang yang berada di dalam karung, menebak ciri-ciri orang melalui orang yang di ikat didalam karung dengan keadaan tidak melihat, dan atraksi sulap lainnya.
Dari pertunjukan mereka mempublikasikan bahwa “Air Mata Duyung” yang mereka jual dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti keseleo, sakit leher dan penyakit lainnya. Mereka mengatakan bahwa ilmu ini mereka sudah pelajari secara turun temurun. Bahkan ilmu yang mereka pelajari bisa di pergunakan seperti menangkap pencuri yang tidak diketahui dan memudahkan jodoh.
“Ait Mata Duyung” sendiri mereka jual mulai dari harga Rp. 20.000, Rp. 15.000  dan Rp.10.000. Entah apa alasan mereka mematok harga secara berlainan seperti itu, tetapi yang saya tangkap adalah mungkin unutk menarik perhatian pembeli. Mereka juga membiarkan warga sekitar mencoba khasiat dari “Air Mata Duyung” ini, seperti coba oleskan kepada bagian tubuh yang terasa tegang dan kaku.

Senin, 10 Oktober 2016

Review Film “The Fifth Estate”

Jurnalisme Kontemporer
Ilmu Komunikasi - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - Universitas Tadulako
Review Film “The Fifth Estate”
Oleh :
Nur Asrianti
B 501 14 031

·         Genre: Drama True Story
·         Director: Bill Condon
·         Production: Touchstone Pictures
·         Official from: DreamWorksStudios.com
·         Cast:
1.    Benedict Cumberbatch - Julian Assange
2.    Daniel Brühl - Daniel Domscheit-Berg
3.    Laura Linney - Sarah Shaw
4.    Anthony Mackie - Sam Coulson
5.    Dan Stevens
6.    Alicia Vikander
The Fifth Estate bercerita tentang Julian Assange, seorang pendiri WikiLeaks yang membuat heboh dengan membuka data dan informasi penting yang sebenarnya merupakan informasi rahasia yang dari Amerika Serikat. Bersama sahabatnya, WikiLeaks membongkar dan mengupload di internet yang dapat di akses oleh siapa pun. Oleh karena itu situs dari Julian Assange, banyak bank mengalami kebangkrutan.
Informasi kontroversial ini membuat situs mereka menjadi cepat populer dan membuat banyak pihak merasa kesal dengan keberadaannya karena rahasia mereka harus bocor secar bebas ke publik. Di waktu bersamaan mulai terjadi konflik antar pengelola WikiLeaks. Berbagai tekanan pun di hadapi oleh Julian karena berbagai informasi rahasia yang ia ungkap berpengaruh terhadap kondisi sejumlah Negara, rekan dan juga pendiri WikiLeask, Daniel Domcheit-Berg akhirnya memprotes sejumlah keputusan yang dibuat oleh Julian.
Sebelum terlalu jauh hendaknya saya sebagai pencerita akan menjelaskan terlebih dahulu apa sebenarnya WikiLeaks yang dimaksudkan di dalam Film. Pada usia duapuluh tahun Julian sudah menciptakan alat yang bernama “Rubberhose” itu bisa menyembunyikan informasi yang sensitif di bawah layer dan layer dari data yang palsu, WikiLeaks didasarkan pada ide yang sama, menerima semua pesan. WikiLeaks secara konstan mengupload data palsu dari sumber yang palsu supaya tidak mungkin dapat memonitor sumber WikiLeaks yang asli, dan kehadiran mereka sangat disangkal sistemnya membuatnya tidak bisa dilacak. Itulah penjelasan mengenai WikiLeaks.
Pada Film awalnya Daniel menunjukkan perasaan sangat senang kepada Julian karena telah membuat bank rugi milyaran dollar, namun tidak lama dari perasaan senang yang ia perlihatkan, ia di kejutkan dengan fakta bahwasanya dibalik sekian banyak nama atau alamat email ternyata hanya di pegang dan di program oleh satu orang saja yaitu Julian kejadian tersebut terjadi pada saat Daniel ingin merayakan kemenangan mereka dengan semua anggota WikiLeaks dengan niat Video call, namun ia berkata “aku tidak mengerti, dibilang aku menelpon. Apa kau Jay Lim dan Bellman ? Berapa sukarelawan yang kita punya ? kita hanya punya satu server” Daniel merasa terjebak kedalam permainan gila Julian. Dengan menggunakan media dia dapat memberitahukan berita kepada seluruh dunia dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Namun setelah sekian lama Daniel menjalankan kerjaan gilanya bersama Julian, akhirnya Daniel sadar bahwa yang ia lakukan adalah salah. Dengan bantuan temannya Daniel di buat sadar dan ia erencana menghapus semua data yang tersembunyi selama 7 bulan mereka simpan. Ia berniat menghentikan kegilaan Julian yang menanyangkan berita – berita yang ia buat hanya untuk kepentingan dirinya sendiri tanpa mementingkan kepentingan orang lain atau dampak yang akan terjadi.
Setelah Daniel berhasil menghapus semua datnya disaat Julian sedang Konverensi Pers, tiba saatnya Julian yang merasa semacam frustasi karena ia baru saja merasa di khianati temannya sendiri yang ia anggap mempunya jalan dan pemikiran yang sama dengannya. Ia berkata “sudah tidak bisa (sambil menggigit jari), seluruhnya, tidak ada yang bisa mengajuhkannya”. Walaupun Daniel merasa sedikit bersalah kepada Julian, namun ia merasa legah karena ia mengetahui karakter Julian yang sebenarnya, ia mengatakan “Kau tahu, ketika dia (Julian) sudah mengecat rambutnya, aku pernah melihatnya, kami berada di konverensi dan dia masuk ke kamar hotel, perkumpulan yan ia ikuti, The Family mereka sudah menyuruh anak – anak mereka untuk dicat rambutnya jadi putih, menurutku semua orang memiliki rahasia, luka, kejadian dalam hidup mereka yang telah membentuknya, ada yang bisa kita lupakan, ada yang tidak, ada saatnya semua menjadi mungkin, kami telah merubah dunia, dia merubah dunia, lalu kemudian ia membuatnya menjadi semuanya tetang dia, hanya seseorang yang sangat terobsesi dengan rahasianya snediri, yang dapat menemukan cara untuk mengungkapkan rahasia orang lain”.
Dalam Film ini sebenarnya banyak makna yang bia kita serap, banyak hal yang bia pelajari dan kita tanamkan dikehidupan sehari – hari, khususnya untuk seorang Jurnalis, bahwasanya kita mempunyai aturan dan kode etik dalam memberitakan seseorang ataupun kejadian tertentu. Pada akhir cerita Julian berkata “Tidak ada bukti jika ada yang disakiti dari semua dokumen – dokumen yang diterbitkan, tidak ada satupun bukti kami memakai kelompok besar, terkuat, dengan lobi – lobi yang kuat dan luas untuk melindungi mereka., jadi tentu saja kita akan diserang dalam setiap perbuatan”. Yang artinya pembelaan dari Julian bahwa ia merasa semua dokumen yang ia terbitkan adalah sebuah kebaikan dan informasi yang perlu ia bagikan dan informan adalah seseorang yang harus kita lindungi bak seorang raja dan ada beberapa orang yang seharusnya tida ia pekerjakan didalam WikiLeaks jika semuanya ingin baik – baik saja.